“ MAKALAH SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAMS INDONESIA ”
Disusun Oleh:
Nama : Susi Lestari
NIM : 2115r1091
Jurusan : Teknik Informatika
Prodi : Pengantar Teknologi Informasi
Dosen Pengampu:
Septia Lutfi
SEKOLAH
TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
HIMSYA
Indonesia adalah negara yang mayoritas
penduduknya menganut agama Islam. Islam di Indonesia diyakini oleh sekitar
199.959.285 jiwa atau 85,2% dari total jumlah penduduknya. Masuk dan
berkembangnya agama Islam di Indonesia hingga bisa mencapai jumlah penganut
yang begitu besar itu ternyata telah melalui sejarah yang sangat panjang.
Sejarah masuknya Islam ke Indonesia tersebut melalui periodisasi atau
pembabakan-pembabakan yang cukup menarik untuk kita ketahui. Seperti apa
periodisasi sejarah Islam di Indonesia tersebut, silakan simak pembahasan
berikut.
Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia
Terkait dengan sejarah masuknya Islam ke Indonesia, ada beberapa teori dan
pendapat yang menyatakan kapan sebetulnya pengaruh kebudayaan dan agama Islam
mulai masuk ke nusantara. Pendapat-pendapat tersebut bukan hanya didasarkan
pada bukti-bukti yang telah ditemukan, melainkan juga dikuatkan oleh adanya
catatan-catatan sejarah yang dibuat oleh bangsa lain di masa lampau.
1.
Masuknya Islam sejak Abad ke-7 Masehi
Sebagian
ahli sejarah menyebut jika sejarah masuknya Islam ke Indonesia sudah dimulai
sejak abad ke 7 Masehi. Pendapat ini didasarkan pada berita yang diperoleh dari
para pedagang Arab. Dari berita tersebut, diketahui bahwa para pedagang Arab
ternyata telah menjalin hubungan dagang dengan Indonesia pada masa perkembangan
Kerajaan Sriwijaya pada abad ke 7. Dalam pendapat itu disebutkan bahwa wilayah
Indonesia yang pertama kali menerima pengaruh Islam adalah daerah pantai
Sumatera Utara atau wilayah Samudra Pasai. Wilayah Samudra Pasai merupakan
pintu gerbang menuju wilayah Indonesia lainnya. Dari Samudra Pasai, melalu
jalur perdagangan agama Islam menyebar ke Malaka dan selanjutnya ke Pulau Jawa.
Pada abad ke 7 Masehi itu pula agama Islam diyakini sudah masuk ke wilayah
Pantai Utara Pulau Jawa. Masuknya agama Islam ke Pulau Jawa pada abad ke 7
Masehi didasarkan pada berita dari China masa pemerintahan Dinasti Tang. Berita
itu menyatakan tentang adanya orang-orang Ta’shih (Arab dan Persia) yang
mengurungkan niatnya untuk menyerang Kaling di bawah pemerintahan Ratu Sima
pada tahun 674 Masehi.
2. Masuknya Islam sejak Abad ke-11 Masehi
Sebagian
ahli sejarah lainnya berpendapat bahwa sejarah masuknya Islam ke Indonesia
dimulai sejak abad ke 11 Masehi. Pendapat ini didasarkan pada bukti adanya
sebuah batu nisan Fatimah binti Maimun yang berada di dekat Gresik Jawa Timur.
Batu nisan ini berangka tahun 1082 Masehi.
3.
Masuknya Islam sejak Abad ke-13 Masehi Di samping kedua pendapat di atas,
beberapa ahli lain justru meyakini jika sejarah masuknya Islam ke Indonesia
baru dimulai pada abad ke 13 Masehi. Pendapat ini didasarkan pada beberapa
bukti yang lebih kuat, di antaranya dikaitkan dengan masa runtuhnya Dinasti
Abassiah di Baghdad (1258), berita dari Marocopolo (1292), batu nisan kubur
Sultan Malik as Saleh di Samudra Pasai (1297), dan berita dari Ibnu Battuta
(1345). Pendapat tersebut juga diperkuat dengan masa penyebaran ajaran tasawuf
di Indonesia. Sejarah Penyebaran Islam di Indonesia Pada masa kedatangan agama
Islam, penyebaran agama Islam dilakukan oleh para pedagang Arab dibantu oleh
para pedagang Persia dan India. Abad ke 7 Masehi merupakan awal kedatangan
agama Islam. Pada masa ini, baru sebagian kecil penduduk yang bersedia
menganutnya karena masih berada dalam kekuasaan raja-raja Hindu-Budha.
Sejarah masuknya Islam ke Indonesia dan
proses penyebarannya berlangsung dalam waktu yang lama yaitu dari abad ke 7
sampai abad ke 13 Masehi. Selama masa itu, para pedagang dari Arab, Gujarat,
dan Persia makin intensif menyebarkan Islam di daerah yang mereka kunjung
terutama di daerah pusat perdagangan.
Di samping itu, para pedagang Indonesia
yang sudah masuk Islam dan para Mubaligh Indonesia juga ikut berperan dalam
penyebaran Islam di berbagai wilayah Indonesia. Akibatnya, pengaruh Islam di
Indonesia makin bertambah luas di kalangan masyarakat terutama di daerah
pantai. Pada akhir abad ke 12 Masehi, kekuasaan politik dan ekonomi Kerajaan
Sriwijaya mulai merosot. Seiring dengan kemunduran pengaruh Sriwijaya, para
pedagang Islam beserta para mubalighnya kian giat melakukan peran politik.
Misalnya, saaat mendukung daerah pantai yang ingin melepaskan diri dari
kekuasaan Sriwijaya. Menjelang berakhirnya abad ke 13 sekitar tahun 1285
berdiri kerajaan bercorak Islam yang bernama Samudra Pasai. Malaka yang merupakan
pusat perdagangan penting dan juga pusat penyebaran Islam berkembang pula
menjadi kerajaan baru dengan nama Kesultanan Malaka. Pada awal abad ke 15,
kerajaan Majapahit mengalami kemerosotan, bahkan pada tahun 1478 mengalami
keruntuhan. Banyak daerah yang berusaha melepaskan diri dari kerajaan
Majapahit. Pada tahun 1500, Demak berdiri sebagai kerajaan Islam pertama di
Jawa. Berkembangnya kerajaan Demak sebagai kerajaan Islam ini kemudian disusul
berdirinya Kesultanan Banten dan Kesultanan Cirebon. Di luar Jawa juga banyak
berkembang kerajaan yang bercorak Islam seperti Kesultanan Ternate, Kesultanan
Gowa, dan kesultanan Banjar. Melalui kerajaan-kerajaan bercorak Islam itulah,
agama Islam makin berkembang pesat dan tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Agama
Islam tidak hanya dianut oleh penduduk di daerah pantai saja, tetapi sudah
menyebar ke daerah-daerah pedalaman.
Proses masuk dan berkembangnya agama
Islam di Indonesia melalui saluran penyebaran yang berlangsung secara bertahap
dan dialakukan secara damai melalui beberapa saluran berikut:
1. Saluran perdagangan
Proses penyebaran agama Islam dilakukan
oleh para pedagang muslim yang menetap di kota-kota pelabuhan untuk membentuk
perkampungan muslim, misalnya Pekojan. Saluran ini merupakan saluran yang
dipilih sejak awal sejarah masuknya Islam ke Indonesia.
2. Saluran perkawinan
Proses penyebaran agama Islam dilakukan
dengan cara seseorang yang telah menganut Islam menikah dengan seorang yang
belum menganut Islam sehingga akhirnya pasangaannya itu ikut menganut Islam.
3. Saluran dakwah
Proses penyebaran Islam yang dilakukan
dengan cara memberi penerangan tentang agama Islam seperti yanbg dilakukan Wali
Songo dan para ulama lainnya.
4. Saluran pendidikan
Proses ini dilakukan dengan mendirikan
pesantren guna memperdalam ajaran-ajaran Islam yang kemudian menyebarkannya.
5. Saluran seni budaya,
proses penyebaran Islam menggunakan
media-media seni budaya seperti pergelaran wayang kulit yang dilakukan Sunan
Kalijaga, upacara sekaten, dan seni sastra.
6. Proses tasawuf, penyebaran Islam
dilakukan dengan menyesuaikan pola pikir masyarakat yang masih berorientasi
pada ajaran agama Hindu dan Budha.
Alasan Agama Islam Diterima Masyarakat
Indonesia berjalan dengan cepat karena didukung faktor-faktor berikut :
a) Syarat masuk Islam sangat mudah karena
seseorang dianggap telah masuk Islam jika ia telah mengucapkan kalimah
syahadat.
b) Pelaksanaan ibadah sederhana dan
biayanya murah.
c) Agama Islam tidak mengenal pembagian
kasta sehingga banyak kelompok masyarakat yang masuk Islam karena ingin
memperoleh derajat yang sama.
d) Aturan-aturan dalam Islam bersifat
fleksibel dan tidak memaksa.
e) Agama Islam yang masuk dari Gujarat,
India mendapat pengaruh Hindu dan tasawuf sehingga mudah dipahami.
f) Penyebaran agama Islam di Indonesia
dilakukan secara damai tanpa kekerasan dan disesuaikan dengan kondisi sosial
budaya yang ada.
g) Runtuhnya kerajaan Majapahit pada akhir
abad ke 15 yang memudahkan penyebaran Islam tanpa ada pembatasan dari otoritas
kerajaan Hindu-Budha.
manfaat
yang dapat kita ambil dari sejarah penyebaran Islam si Indonesia, diantaranya
sebagai berikut:
- Kehadiran para pedagang Islam yang telah
berdakwah dan memberikan pengajaran Islam di bumi Nusantara turut
memberikan nuansa baru bagi perkembangan pemahaman atas suatu kepercayaan
yang sudah ada di nusantara ini.
- Hasil karya para ulama yang berupa buku sangat
berharga untuk dijadikan sumber pengetahuan.
- Kita dapat meneladani Wali Songo telah berhasil
dalam hal-hal seperti berikut;
- Menjadikan masyarakat gemar membaca dan
mempelajari Al Quran.
- Mampu membangun masjid sebagai tempat ibadah
dalam berbagai bentuk atau arsitektur hingga ke seluruh pelosok Nusantara.
- Mampu memanfaatkan peninggalan sejarah, termasuk
situs-situs peninggalan para ulama, baik berupa makam, masjid, maupun
peninggalan sejarah lainnya.
- Seorang ulama atau ilmuwan dituntut oleh Islam
untuk mempraktikkan tingkah laku yang penuh keteladanan agar terus
dilestarikan dan dijadikan panutan oleh generasi berikutnya.
- Para ulama dan umara bersatu padu mengusir
penjajah meskipun dengan persenjataan yang tidak sebanding.
- Menjadi contoh untuk memicu kehidupan yang lebih
baik
- Menjadi acuan penyelesain masalah
- Meningkatkan sikap nasionalisme dan patriotism
- Menumbuhkan sikap solidaritas
- Menciptakan sikap positif dalam menghadapi
persoalan
- Mengetahui peranan umat islam dala perjuangan
Indonesia
- Mengetahui cara cra penyebaran islam
- Mengetahui toko toko yang berperan dalam
penyebaran islam
- Mengetahui orang pertama yang menganut agama
islam
- Mengetahii daerah penyebaran islam pertama sampai
terakhir
- Mampu mengamalkan dan meneruskan perjuangan
penyebara agama islam
- Mengingatkan kita bagaimana pedihnya perjuangan
para pejuang islam dalam mempertahankan dan menyebarkan agama islam
- Memperoleh pengalaman hidup yang baik
- Menambah wawasan tentang sejarah islam
Hikmah
yang dapat di ambil dari sejarah Islam di Indonesia, diantaranya sebagai
berikut:
1. Islam membawa ajaran yang berisi kedamaian.
2. Penyebar ajaran Islam di Indonesia adalah pribadi yang
memiliki ketangguhan dan pekerja keras.
3. Terjadi akulturasi budaya antara Islam dan kebudayaan
lokal meskupin Islam tetap memiliki batasan dan secara tegas tidak boleh
bertentangan dengan ajaran dasar dalam Islam.
4. Memahami cara Islam masuk dan dipeluk oleh Bangsa
Indonesia hingga kini menjadi mayoritas.
5. Memahami ilmu politik, sosial, budya, dan ilmu
pengetahuan.
6. Menjadi cermin untuk memeaju kehidupan yang lebih
baik, memahaminya dapat meningkatkan semangat dalam mempelajari Islam dan
mendakwahkannya sehingga menjadi bekal unruk mencapai kondisi lebih baik.
7. Menghargai kerja Para Ulama yang telah bersusah payah
menyebarkan Agama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar