"Kisi-kisi UAS AGAMA"
disusun oleh:
nama: susi lestari
NIM: 2115R1091
Prodi: Agama
1.
Terdapat beberapa teori tentang asal usul agama, salah satunya
adalah teori wahyu, apa yang anda ketahui tentang teori wahyu?
2.
Menurut anda, bagaimanakah fungsi agama dalam masyarakat
3.
Mengapa kita harus berpegang pada Al Qur’an dan sunnah
4.
Apa hubungan Al Qur’an dan sunnah
5.
Jelaskan bahwa aqidah dapat menumbuhkan kedisiplinan!
6.
Mengapa keberadaan akidah islam sangat menentukan bagi orang muslim
7.
Jelaskan perbedaan antara Nabi dan Rasul
8.
Sebut dan jelaskan empat sifat wajib bagi Nabi dan Rasul
9.
Bagaimana cara Allah menurunkan wahyu-Nya kepada Nabi dan Rasul
10.
Sebutkan keistimewaan Al Qur’an sebagai kitab Allah SWT yang
terakhir
Jawab
1.
apa yang anda ketahui tentang teori wahyu?
Teori ini menyatakan bahwa kelakuan perilaku relegius manusia terjadi
karena mendapat wahyu dari Tuhan.Teori ini disebut teori wahyu Tuhan, atau
teori Revelasi. Pada mulanya, teori ini berasal dari seorang antropolog dan
ilmuwan Inggris bernama Andrew Lang. Sebagai seorang ahli kesusastraan, Andrew
Lang banyak membaca tentang kesustraan rakyat dari banyak suku bangsa di dunia.
Dalam dongeng-dongeng itu, lang sering mendapatkan adanya seorang tokoh dewa,
yang oleh suku-suku bangsa yang bersangkutan di anggap dewa tertinggi, pencipta
alam semesta serta isinya, dan penjaga ketertiban alam dari kesulitan.
2. Menurut anda, bagaimanakah fungsi agama
dalam masyarakat?
FUNGSI AGAMA
Memberi pandangan
dunia kepada satu-satu budaya manusia
Agama dikatakan
memberi pandangan dunia kepada manusia karena ia sentiasanya memberi penerangan
kepada dunia(secara keseluruhan), dan juga kedudukan manusia di dalam dunia.
Penerangan dalam masalah ini sebenarnya sulit dicapai melalui indra manusia,
melainkan sedikit penerangan daripada falsafah. Contohnya, agama Islam
menerangkan kepada umatnya bahwa dunia adalah ciptaan Allah(s.w.t) dan setiap
manusia harus menaati Allah(s.w.t).
Menjawab pelbagai
pertanyaan yang tidak mampu dijawab oleh manusia
Sebagian pertanyaan
yang sentiasa ditanya oleh manusia merupakan pertanyaan yang tidak terjawab
oleh akal manusia sendiri. Contohnya pertanyaan kehidupan setelah mati, tujuan
hidup, soal nasib dan sebagainya. Bagi kebanyakan manusia,
pertanyaan-pertanyaan ini sangat menarik dan perlu untuk menjawabnya. Maka,
agama itulah fungsinya untuk menjawab soalan-soalan ini.
Memberi rasa
kekitaan kepada sesuatu kelompok manusia.
Agama merupakan satu
faktor dalam pembentukkan kelompok manusia. Ini adalah karena sistem agama menimbulkan
keseragaman bukan saja kepercayaan yang sama, melainkan tingkah laku, pandangan
dunia dan nilai yang sama.
Memainkan fungsi
peranan sosial.
Kebanyakan agama di
dunia ini menyarankan kepada kebaikan. Dalam ajaran agama sendiri sebenarnya
telah menggariskan kode etika yang wajib dilakukan oleh penganutnya. Maka ini
dikatakan agama memainkan fungsi peranan sosial.
Dari segi
pragmatisme, seseorang itu menganut sesuatu agama adalah disebabkan oleh
fungsinya. Bagi kebanyakan orang, agama itu berfungsi untuk menjaga kebahagiaan
hidup. Tetapi dari segi sains sosial, fungsi agama mempunyai dimensi yang lain
diantaranya:
Memberi
pandangan dunia kepada satu-satu budaya manusia.
Agama dikatankan
memberi pandangan dunia kepada manusia kerana ia sentiasanya memberi penerangan
mengenai dunia(sebagai satu keseluruhan), dan juga kedudukan manusia di dalam
dunia. Penerangan bagi pekara ini sebenarnya sukar dicapai melalui inderia manusia,
melainkan sedikit penerangan daripada falsafah. Contohnya, agama Islam
menerangkan kepada umatnya bahawa dunia adalah ciptaan Allah SWTdan setiap
manusia harus menaati Allah SWT
Menjawab
pelbagai soalan yang tidak mampu dijawab oleh manusia
Sesetangah soalan
yang sentiasa ditanya oleh manusia merupakan soalan yang tidak terjawab oleh
akal manusia sendiri. Contohnya soalan kehidupan selepas mati, matlamat
menarik dan untuk menjawabnya adalah perlu. Maka, agama itulah berfungsi untuk
menjawab soalan-soalan ini.
Agama merupakan satu
faktor dalam pembentukkan kelompok manusia. Ini adalah kerana sistem agama
menimbulkan keseragaman bukan sahaja kepercayaan yang sama, malah tingkah laku,
pandangan dunia dan nilai yang sama.
Kebanyakan agama di
dunia adalah menyaran kepada kebaikan. Dalam ajaran agama sendiri sebenarnya
telah menggariskan kod etika yang wajib dilakukan oleh penganutnya. Maka ini
dikatakan agama memainkan fungsi kawanan sosial.
Fungsi lain:
·
Fungsi Edukatif
Ajaran agama secara yuridis berfungsi
menyuruh/mengajak dan melarang yang harus dipatuhi agar pribadi penganutnya
menjadi baik dan benar
·
Fungsi Penyelamat
Dimanapun manusia berada , dia selalu menginginkan
dirinya selamat, meliputi dunia dan akhirat.
·
Fungsi Perdamaian
Melalui tuntutan agama seorang/sekelompok orang yang
bersalah / berdosa mencapia kedamaian batin dengan bertaubat dan mengubah cara
hidup.
·
Fungsi Kontrol Sosial
Ajaran agama membentuk penganutnya makin peka terhadap
masalah sosial, seperti, kemaksiatan, kemiskinan, keadilan, kesejahteraan dan
kemanusiaan.
3. Mengapa kita harus berpegang teguh pada Al
Qur’an dan sunnah ?
Sebagai orang yang mengaku beragam Islam, wajib atas kita berpegang teguh
pada Al Qur'an dan Sunnah Nabi. Karena hanya 2 hal tersebut yang diwariskan
nabi kita Muhammad SAW kepada kita semua sebagai umat Islam. Kalau kita
berpegang teguh pada Al Qur'an dan Sunnah Nabi dijamin tidak akan pernah sesat.
Sabda Rasulullah saw: "Aku meninggalkan kalian dua hal. Jika kalian
berpegang teguh dengan keduanya, maka kalian tidak akan pernah sesat, yaitu
Kitab Alloh dan Sunnah NabiNya" (Hadits Riwayat Malik)
Dari hadits di atas sudah jelas bahwa Nabi Muhammad SAW sudah memberikan
batasan yang jelas dalam menjalankan perintah Allah SWT dan dalam menjauhi
larangan-Nya. Batasan-batasan dalam hal ibadah maupun dalam kehidupan
bermasyarakat sudah pasti. Untuk hal ibadah harus ada tuntunannya dalam Al
Qur'an ataupun Sunnah Nabi. Ibadah jika tanpa didasari ilmu agama yang berdasar
pada Al Qur'an dan Sunnah Nabi akan tertolak bahkan termasuk bentuk kesesatan.
Ibadah yang tidak didasari ilmu agama yang berdasar pada Al Qur'an dan Sunnah
Nabi ini maksudnya adalah suatu ibadah baru yang tidak pernah dilakukan oleh
Rasulullah SAW dan para sahabat-sahabatnya.
4. Apa hubungan Al Qur’an dan sunnah ?
Al Quran adalah
merupakan wahyu Allah SWt yang dibacakan oleh jibril kepada Rosulullah SAW,
sedangkan sunnah adalah wahyu Allah yang hanya sekedar disampaikan dan
diajarkan oleh jibril kepada Nabi SAW, dengan wahyu ( sunnah) inilah rosulullah
SAW menjlaskan atau menafsirkan Al-Quran. Jadi hubungan dengan As Sunnah erat dan
tidaknya terpisah
5. Jelaskan bahwa aqidah dapat menumbuhkan
kedisiplinan?
Disiplin yang dimaksud adalah kepatuhan atau ketaatan dalam mengikuti semua
ketentuan dan tata tertib yang berlaku, termasuk hukum alam (sunnahtullah)
dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab, meliputi disiplin waktu dan disiplin
dalam bekerja.
6. Mengapa keberadaan aqidah islam
sangat menentukan bagi seorang muslim?
a Sebagai
landasan/Pondasi seluruh ajaran Islam. Di atas keyakinan dasar
inilah dibangun ajaran Islam lainya, yaitu syari’ah (hukum islam) dan akhlaq
(moral Islam). Oleh karena itu, pengamalan ajaran Islam lainya seperti shalat,
puasa, haji, etika Islam (akhlak) dan seterusnya, dapat diamalkan di atas
bagunan keyakinan dasar tersebut. Tanpa keyakinan dasar, pengamalan ajaran
agama tidak akan memiliki makna apa-apa.
b Untuk
membentuk kesalehan seseorang di dunia, sebagai modal awal mencapai
kebahagiaan di akhirat. Hal ini secara fungsional terwujud dengan adanya
keyakinan terhadap kehidupan kelak di hari kemudian dan setiap orang
mempertanggungjawabkan perbuatanya di dunia.
c Untuk menyelamatkan
seseorang dari keyakinan-keyakinan yang menyimpang, seperti
bid’ah, khurafat, dan penyelewengan-penyelewengan lainya.
d Untuk menetapkan seseorang sebagai muslim
atau non muslim. Begitu pentingnya kajian akidah islam hingga
bidang ini telah menjadi perbincangan serius di kalangan para ahli sejak zaman
awal Islam sampai hari ini, termasuk di Indonesia. Di dalam apresiasinya,
kajian mengenai bidang ini melahirkan beberapa aliran, seperti Suni.
7. Jelaskan perbedaan antara nabi dan rasul!
Perbedaan antara Nabi dan Rasul adalah : seorang Nabi menerima wahyu dari
Allah SWT untuk dirinya sendiri, sedangkan Rasul menerima wahyu dari Allah SWT
untuk disampaikan kepada segenap umatnya.
8. Sebut dan jelaskan empat sifat wajib bagi
nabi dan rasul !
Para Nabi dan Rasul mempunyai 4 sifat wajib dan 4 sifat mustahil, serta
satu sifat jaiz, yaitu :
a. Shiddiq (benar) >< Kizib (dusta).
b. Amanah (dapat dipercaya) >< Khianat
(curang).
c. Tabliqh (Menyampaikan wahyu kepada
umatnya) >< Kitman (menyembunyikan Wahyu).
d. Fathonah (Pandai/cerdas) >< Jahlun
(Bodoh).
9. Bagaimana cara Allah menurunkan wahyu-Nya
kepada nabi dan rasul ?
Allah swt dalam menurunkan wahyu kepada nabi dan rasul-Nya pada hakikatnya
terdiri atas dua cara. Pertama, yakni melalui perantaraan
Jibril as yang memang tugasnya sebagai malaikat pembawa wahyu. Kedua, yakni
tidak melalui perantaraan.
Cara Pewahyuan melalui Perantaraan Malaikat
Jibril
Mengenai cara pewahyuan melalui
perantaraan malaikat Jibril tersebut, juga terdiri atas beberapa macam, yakni;
a. Cara pertama, datang kepadanya
suara seperti dencingan lonceng dan suara yang amat kuat yang mempengaruhi
faktor-faktor kesadaran, sehingga ia dengan segala kekuatannya siap menerima
pengaruh itu. Cara ini yang paling berat buat Rasul. Apabila wahyu yang turun
kepada rasulullah saw dengan cara ini, maka ia mengumpulkan segala kekuatan
kesadarannya untuk menerima, menghafal dan memahaminya, dan suara itu mungkin
sekali suara “kepakan” sayap-sayap malaikat, seperti yang diisyaratkan di dalam
hadis : Ali bin ‘Abdullah, memberitakan kepada kami, dari Sufyan, dari Umar,
dari Ikrimah, dari Abu Hurairah, ia disampaikan oleh Nabi saw dalam sabdanya: Apabila
Allah menghendaki suatu urusan di langit, maka para malaikat memukul-mukulkan
sayapnya karena tunduk kepada firman-Nya, bagaikan gemerincingnya mata rantai
di atas batu-batu yang licin (HR. al-Bukhari)
b. Cara kedua, malaikat
menjelma kepada Rasul sebagai seorang laki-laki dalam bentuk manusia. Cara yang
demikian itu lebih ringan ketimbang cara pertama tadi dalam pewahyuan. Dalam
hal ini, Rasul berhadapan langsung dengan malaikat.
Cara Pewahyuan tanpa Perantaraan Malaikat Jibril
Mengenai cara pewahyuan al-Quran tanpa perantaraan malaikat Jibril, adalah
;
a. Mimpi yang benar di dalam Tidur,
sebagaimana dalam hadis, yakni ; Yahya bin Bukair memberitakan kepada kami, ia
berkata dari al-Laiś, dari Uqail, dari Ibn Syihab, dari Urwah bin al-Zubayr,
dari Asiyah Umm al-Mu’minīn, ia berkata : Sesunggungnya apa yang
mula-mula terjadi bagi Rasulullah saw adalah mimpi yang benar di waktu tidur.
Beliau tidaklah melihat mimpi kecuali mimi itu datang bagaikan terangnya pagi
hari. Menurut keterangan dari berbagai rujukan (literatur), ditemukan
pen-jelasan bahwa Rasulullah saw menerima wahyu dengan cara mimpi, sebagai
persiapan baginya untuk menerima wahyu dalam keadaan sadar. Di dalam al-Quran
wahyu yang diturunkan ketika beliau dalam keadaan sadar, kecuali bagi banyak
orang yang mendakwakan bahwa surat al-Kauśar diturunkan melalui mimpi.
b. Wahyu diterima dari balik tabir tanpa
melalui perantara, adalah sebagaimana yang terjadi pada nabi Mūsa as.
Cara pewahyuan al-Quran yang
telah disebutkan di atas adalah berlaku umum bagi semua nabi dan rasul Allah.
Sedangkan cara pewahyuan al-Quran yang khusus bagi Nabi Muhammad saw menurut
pada ahli (mufassir) adalah terdiri atas atas tujuh cara, yakni ;
·
Dengan mimpi.
·
Dicampakkan ke dalam jiwa Nabi saw (dihembuskan ke dalam jiwanya) perkataan
yang dimaksudkan, sebagaimana yang dijelaskan dalam QS. al-Syura (42) ayat 52.
·
Wahyu datang kepada Nabi saw seperti gerincingan lonceng, yakni Nabi saw
mendengar suara yang sangat kerasnya menyerupai gerincingan lonceng yang keras.
Martabat inilah yang paling berat diterima Nabi saw.
·
Jibril memperlihatkan dirinya kepada Nabi saw dalam rupa seorang laki-laki
yang sangat elok rupanya.
·
Jibril memperlihatkan dirinya kepada Nabi saw dalam rupanya yang asli, yang
mempunyai enam ratus sayap.
·
Allah membicarakan Nabi saw dari belakang hijab, baik dalam keadaan Nabi
saw sadar (jaga), sebagaimana yang terjadi pada malam isrā’, ataupun
dalam keadaan tidur.
·
Israfil turun membawa beberapa kalimat dari wahyu, sebelum Jibril datang
membawa wahyu al-Quran.
·
Berkenaan dengan cara pewahyuan al-Quran yang telah disebutkan di atas,
oleh segolongan mufassir menambahkan bahwa adalagi cara
pewahyuan yang tidak disebutkan belum disebutkan, yakni Tuhan langsung
berbicara dengan Nabi saw bermuka-muka tanpa hijab. Pendapat ini berdasarkan
kepada faham bahwa nabi saw mampu melihat Allah dengan mata kepala.
10. Sebutkan keistimewaan Al – Qur’an sebagai
kitab Allah SWT yang terakhir!
Al-Quran merupakan perwujudan sifat Allah.
Al_Quran adalah kalam-Nya atau ucapan-Nya. Sehingga keutamaan, kekekalan atau
keabadian selalu dimiliki oleh Al-Quran, dan jaminan terhadap Al-Quran langsung
mendapat penjagaan dari Allah “Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Quran,
dan sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya”. (QS Al-Hijr [15]: 9)
·
Al Quran terpeliharanya kemurnian sejak pertama kali diturunkan hingga
akhir zaman Al Quran merupakan satu-satunya kitab suci yang masih asli dan
murni isi dan ajaran-ajaranya walaupun sudah mencapai usia kurang lebih 15 abad
lamanya. Allah berfirman : "Sesungguhnya kami telah menurunkan Al Quran
dan sedungguhnya Kami tetap memelihara" (QS. Al Hijr:9). Penulisan Al
Quran itu di koordinir oleh Rasullullah SAW sendiri, sehingga kalau ada
kekeliruan dapat langsung ditanyakan pada beliau. Disamping itu, banyak para
sahabat yang menghafal Al Quran dengan bimbingan Rasulullah SAW. Dan usaha
menghafal itu terus dilakukan hingga saat ini, sehingga pemalsuan mudah
diketahui.
·
Al Quran memiliki susunan serta gaya bahasa yang sangat indah menakjubkan
sehingga tidak mungkin ada yang menyainginya. Tidak ada seorangpun yang dapat
menyainginya. Tidak ada seorang pun yang dapat menandingi keindahan dan
keagunganya. (QS. Al Baqarah : 23 dan QS. Al Isro : 88). Al Quran memiliki jumlah
huruf yang seimbang dengan jumlah kata-katanya, baik antara kata dengan
padananya, maupun kata dengan lawan kata dan dampaknya. Sebagai contoh, kata
"hayat" (hidup) berjumlah sama dengan "maut" (mati)
masing-masing 145 buah, "akhirat" terulang sebanyak 115 kali sebanyak
kata "dunia", kata "malaikat' terulang 88 kali sebanyak kata
"syetan", kata "panas" terulang 4 kali sebanyak kata
"dingin" dsb. Pantas saja Allah berfirman :"Allah menurunkan
kitab Al Quran dengan penuh kebenaran dan keseimbangan. "(QS. As Syuro' :
17)
·
Isinya bebas dari campur tangan manusia dan tidak ada yang saling
bertentangan
·
Isi dan ajaranya sesuai dengan fitrah (kodrat) manusia.
·
Al Quran apabila kita baca sudah merupakan suatu ibadah
·
Al Quran mudah dihafal, dipahami dan diamalkan. (QS. Al Qomar : 17 dan 34)
·
Isinya mencakup dan menyempurnakan ajaran-ajaran kitab-kitab sebelumnya.
·
Isi Al Quran juga ditujukan kepada semua umat manusia, tidak hanya untuk
satu bangsa saja. (QS. Saba : 28)
·
Ajarannya sangat universal, sehingga berlaku untuk segala bangsa dan segala
zaman serta memberi petunjuk dan pedoman yang lengkap, mendalam, dan mencakup
semua kehidupan.
·
Al Quran mengandung prinsip persamaan derajat
·
Pembawanya (Muhammad) adalah orang yang ummi (tidak dapat membaca dan
menulis) sehingga dapat membuktikan bahwa Al Quran itu benar-benar dari
Allahbukan karangan manusia.
·
Diturunkanya Al Quran sebagai rahmat dari Allah. (QS. Al Isro':82)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar