“ MAKALAH HABLUM
MINANNAS ”
Disusun Oleh:
Nama : Susi Lestari
NIM : 2115r1091
Jurusan : Teknik Informatika
Prodi : Agama
Dosen Pengampu:
Septia Lutfi
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN
DAN ILMU KOMPUTER
HIMSYA
HUBUNGAN MANUSIA
DENGAN MANUSIA
Antara manusia
dan manusia terdapat hubungan yang sangat kompleks. Keduanya saling
berinteraksi, saling membutuhkan, saling melengkapi dan saling bergantung satu
sama lain. Contohnya hubungan manusia dengan manusia dalam kehidupan
sehari-hari. Hubungan dari kedua ini dapat juga menghasilkan karya-karya
besar(karangan) dari akal dan pikiran manusia masing-masing.
Masyarakat adalah sekumpulan orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan (Selo Soemardjan) atau masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu dan terikat oleh identitas bersama (yaitu kebudayaan yang dihasilkannya). Jadi hubungan manusia dengan manusia itu dapat tercipta jika ada kehidupan bersama yang terus-menerus (masyarakat).
Hubungan kedua ini juga merupakan kebudayaan yang tidak bisa di ciptakan oleh seseorang yang hidup sendirian di tengah hutan/ di gurun pasir. Sementara itu manusia dengan manusia dalam berinteraksi dan melakukan tindakan-tindakan itu sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Inilah contoh hubungan simbiosis mutualisme(saling menguntungkan). Seperti halnya kita dalam mencari pekerjaan, pastinya kita membutuhkan orang lain dalam mencari informasi lowongan kerja dan pada saat itu kita akan berinteraksi sama orang itu. Dan mulai dari situ kita akan selalu membutuhkan orang lain dalam kehidupan kita sehari-hari. Ini merupakan salah contoh hubungan manusia dengan manusia. Contoh selanjutnya hubungan antara seorang ibu dengan anaknya yang saling terkait ikatan batin sejak lahir, ini dikarenakan dari anak itu lahir sudah hidup bersama-sama.
Masyarakat adalah sekumpulan orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan (Selo Soemardjan) atau masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu dan terikat oleh identitas bersama (yaitu kebudayaan yang dihasilkannya). Jadi hubungan manusia dengan manusia itu dapat tercipta jika ada kehidupan bersama yang terus-menerus (masyarakat).
Hubungan kedua ini juga merupakan kebudayaan yang tidak bisa di ciptakan oleh seseorang yang hidup sendirian di tengah hutan/ di gurun pasir. Sementara itu manusia dengan manusia dalam berinteraksi dan melakukan tindakan-tindakan itu sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Inilah contoh hubungan simbiosis mutualisme(saling menguntungkan). Seperti halnya kita dalam mencari pekerjaan, pastinya kita membutuhkan orang lain dalam mencari informasi lowongan kerja dan pada saat itu kita akan berinteraksi sama orang itu. Dan mulai dari situ kita akan selalu membutuhkan orang lain dalam kehidupan kita sehari-hari. Ini merupakan salah contoh hubungan manusia dengan manusia. Contoh selanjutnya hubungan antara seorang ibu dengan anaknya yang saling terkait ikatan batin sejak lahir, ini dikarenakan dari anak itu lahir sudah hidup bersama-sama.
PENGERTIAN
HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
Hubungan antar
manusia adalah kemampuan mengenali sifat, tingkah laku, pribadi seseorang.
Ruang lingkup hubungan antar manusia dalam arti luas adalah interaksi antar
seseorang dengan orang lain secara tatap muka dalam segala situasi dan dalam
semua bidang kehidupan, sehingga menimbulkan kebahagiaan dan kepuasaan hati
pada kedua belah pihak. Suksesnya seseorang dalam melaksanakan “Human
Relations” karena ia berkomunikasi secara etis, ramah, sopan, menghargai,
dan menghormati orang lain.Human Relations ini dilakukan dimana saja —>
di rumah, pasar, kampus, toko, dalam bis, kereta api, dan sebagainya.
Kesimpulan:
Proses interaksi melibatkan
perasaan, kata yang diucapkan dalam komunikasi, mencerminkan perasaan dan
sikap, proses penyesuaian diri. Hubungan antar manusia secara
luas mencoba menemukan, mengidentifikasi masalah dan membahas untuk mendapatkan
pemecahan masalah.
Pengertian HAM
Menurut Beberapa Pakar
Hugo Cabot dan
Joseph A Kahl (1967): HAM adalah suatu sosiologi yang konkret karena
meneliti situasi kehidupan, khususnya masalah “interaksi” dengan pengaruh
dan psikologisnya. Jadi, interaksimengakibatkan dan menghasilkan
penyesuaian diri secara timbal balik yang mencakup kecakapan dalam penyesuaian
dengan situasi baru.
H. Bonner (1975): interaksi adalah
hubungan antara dua atau lebih individu manusia dan perilakuindividu
yang satu mempengaruhi, mengubah, dan memperbaiki perilaku individu
lain atau sebaliknya.
Keith Davis “Human
Relation at Work” adalah interaksi antara seseorang dengan
orang lain dalam situasi kerja dan dalam organisasi kekaryaan. Ditinjau dari
kepimpinannya, yang bertanggung jawab dalam suatukelompok merupakan interaksi orang-orang
menuju situasi kerja yang memotivasi untuk bekerjasama secara produktif,
sehingga dicapai kepuasan ekonomi, psikologis dan sosial.
Ferdinand
Tonnies: menyatakan bahwa manusia dalam bermasyarakat mempunyai
dua jenis pergaulan yaitu:
1. Gemeinscaft,
hal yang dialami oleh orang lain dirasakan sebagaimana terjadi pada dirinya
olek karena pergaulannya yang sangat akrab. Sifatnya statis, pribadi, tidak
rasional;
2. Gessellscaft,
pergaulan yang mempertimbangkan untung dan ruginya sehingga anggota bebas
keluar masuk dari kelompok tersebut.
B. TUJUAN
HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
Tujuan hubungan
antar manusia adalah agar tercapainya kehidupan yang harmonis yaitu
masing-masing orang saling bekerjasama dengan menyesuaikan diri terhadap satu
dengan yang lain, dan memanfaatkan pengetahuan tentang factor social dan
psikologis. Dalam penyesuaian diri manusia sedemikian rupa sehingga penyesuaian
diri ini terjadi dengan serasi dan selaras, dengan ketegangan dan pertentangan
sedikit mungkin.
Hal ini
disebabkan karena didalam masyarakat/lingkungan sosial, setiap orang mempunyai
kepentingan dan harapan yang berbeda-beda atau bersaing satu sama lain.
Suksesnya hubungan antar manusia sebagai akibat tidak mengabaikan sopan santun,
ramah tamah, hormat menghormati dan menghargai orang lain dan faktor etika.
Hubungan antar manusia yang baik akan mengatasi hambatan-hambatan komunikasi,
mencegah salah pengertian dan mengembangkan segi konstruktif sifat tabiat manusia
yang dipengaruhi oleh pembawaan dan lingkungan.
Tujuan HAM
lainnya adalah:
Memanfaatkan pengetahuan tentang faktor sosial
dan psikologis dalam penyesuaian diri manusia sehingga
terjadi keselarasan dan keserasian, dengan konflik seminimal mungkin.
Memenuhi
kebutuhan antara individu yang satu dengan yang lain.
Memperoleh pengetahuan dan informasi baru.
Menumbuhkan
sikap kerjasama.
Menghilangkan
sikap egois/paling benar.
Menghindari dari
sikap stagnan karena “manusia adalah makhluk homo socius”; mengubah
sikap danperilaku diri sendiri dan orang lain serta memberikan bantuan.
C. TEKHNIK
HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
Tekhnik untuk
menjalin hubungan antar manusia adalah dengan:
1. Melakukan
kontak sosial
Kontak sosial
adalahhubungan antara satu pihak dengan pihak yang lainnya yang merupakan
terjadinya awal interaksi sosial.
a. Secara
fisik kontak terjadi apabila terjadi hubungan badaniyah (secara langsung).
b. Secara
sosial tidak perlu terjadi hubungan badaniyah (tidak langsung)
2. Tindakan
sosial
Menurut Max
Weber, tindakan sosial adalah tindakan seorang individu yang dapat mempengaruhi
individu yang lain dalam masyarakat,tindakan sosial dibedakan menjadi:
a. Tindakan
rasional innstrumental: tindakan yang memperhitungkan kesesuaian antara cara
dan tujuan.
b. Tindakan
rasional berprestasi nilai: tindakan yang berkenaan dengan nilai dasar dalam
masyarakat.
c. Tindakan
tradisional: tindakan yang dilakukan berdasarkan perkembangan adat istiadat
atau kebiasaan.
d. Tindakan
efektif: tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok berdasarkan
perasaan atau emosi.
3. Melakukan
komunikasi
Proses
komunikaasi terjadi saat kontak sosial berlangsung. Secara harfiah komunikasi
merupakan hubungan atau pergaulan dengan orang lain.
D. FAKTOR
YANG MENDASARI HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
Hubungan antar
manusia melibatkan individu secara utuh baik dan secara fisik maupun
psikologis. Proses psikologis sangat dominan mendasari hubungan antar manusia
dan merupakan faktor utama yang dalam proses internalisasi, antara lain
imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati.
1. Factor
imitasi
Imitasi atau
tiruan adalah keadaan seseorang yang mengikuti sesuatu diluar dirinya. Sebelum
mengikuti satu hal, ia harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Minat
perhatian yang cukup besar terhadap hal yang akan diimitasi.
b. Sikap
menjunjung tinggi atau mengagumi hal-hal yang diimitasi.
c. Seorang
meniru suatu pandangan atau tingkah laku karena akan memperoleh penghargaan
social yang tinggi.
Dari syarat
diatas, imitasi merupakan proses hubungan antar manusia yang menerangkan
tentang mengapa dan bagaimana dapat terjadi keseragaman dalam pandangan dan
tingkah laku.
2. Faktor
sugesti
Sugesti adalah
proses seorang individu menerima cara pandang atau pedoman tingkah laku orang
lain tanpa kritik terlebih dahulu.
Persyaratan
untuk memudahkan terjadinya sugesti pada seseorang adalah sebagai berikut:
a. Hambatan
berfikir, karena rangsangan emosional, proses sugesti yang terjadi pada orang
tersebut secara langsung menerima tanpa mempertimbangkan terlebih dahulu segala
pengaruh atau pandangan orang lain.
b. Pikiran
terpecah-pecah (disasosiasi), orang yang sedang mengalami pemikiran yang
terpecah-pecah, mudah terjadi sugesti.
c. Otoritas
atau prestise, proses sugesti cenderung terjadi pada orang-orang yang sikapnya
menerima pandangan tertentu dari seseorang yang memiliki keahlian tertentu
sehingga dianggap otoritas dalam keahlian tersebut atau dari seseorang yang
mempunyai prestise sosial yang tinggi.
d. Mayoritas
orang akan mudah menerima pandangan ketika pandangan tersebut disokong oleh
mayoritas atau sebagian besar golongan atau masyarakat. Penerimaan pandangan
itu terjadi tanpa pertimbangan lebih lanjut.
e. Kepercayaan
penuh penerima sikap atau pandangan tanpa pertimbangan lebih lanjut dikarenakan
pandangan tersebut sudah ada pada diri individu yang bersangkutan.
3. Faktor
identifikasi
Preses
identifikasi berlangsung secara sadar (dengan sendiri) irrasional, berdasarkan
perasaan, dan berkembang bahwa identifikasi berguna untuk melengkapi system
norma dan citra-citra.
4. Faktor
simpati
Simpati adalah
persaan tertarik seseorang terhadap orang lain yang timbul atas dasar penilaian
perasaan dorongan utama yang memunculkan, simpati adalah rasa ingin mengerti
dan bekerja sama dengan orang lain.
E. FAKTOR
YANG MENENTUKAN HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
Salah satu cara
seseorang melakukan hubungan antar manusia adalah dengan menggunakan komunikasi
antara individu atau komunikasi interpersonal. Agar hubungan antar manusia
berjalan dengan baik, salah satunya dapat ditunjang dengan menumbuhkan hubungan
interpersonal yang baik. Berikut adalah factor-faktor yang menumbuhkan hubungan
interpersonal yang baik:
1. Rasa
percaya (Trust)
Secara ilmiah
“percaya” adalah mengandalkan perilaku orang untuk mencapai tujuan yang
dikehendaki, yang pencapaiannya tidak pasti dan dalam situasi yang penuh resiko
(Giffin, 1967). Sejak tahap pertama dalam hubungan interpersonal sampai tahap
akhir, “percaya” menentukan efektifitas komunikasi. Bila seorang individu sudah
percaya kepada kita, maka individu tersebut akan lebih mudah terbuka kepada
kita. Hal ini akan membuka saluran komunikasi, memperjelas pengiriman dan
penerimaan komunikasi, serta memperluas peluang komunikasi untuk mencapai
maksudnya. Hilangnya kepercayaan kepada orang lain akan menghambat perkembangan
hubungan interpersonal yang akrab. Ada tiga factor yang dapat menumbuhkan sikap
percaya dan mengembangkan komunikasi yang didasari sikap saling percaya, yaitu
:
a. Menerima
Adalah kemampuan
berhubungan dengan orang lain tanpa menilai dan berusaha
mengendalikan. Menerima adalah sikap yang melihat orang lain sebagai manusia
sebagai individu yang dihargai. Menerima berarti tidak menilai pribadi orang
berdasarkan perilakunya yang tidak kita senanginya. Betapa jeleknya perilakunya
menurut persepsi kita, kita tetap berkomunikasi dengan dia sebagai personal,
bukan ssebagai objek. Sikap menerima tidak semudah apa yang kita katakan. Kita
cenderung menilai dan sukar menerima.
b. Empati
Merupakan factor
kedua yang menumbuhkan sikap percaya diri orang lain. Empati dianggap sebagai
memahami orang lain yang tidak emosional. Berempati artinya membayangkan diri
kita pada kejadian yang menimpa orang lain.
c. Kejujuran
Merupakan faktor
ketiga yang menumbuhkan sikap percaya diri. Kita akan menaruh percaya pada
orang yang terbuka, atau tidak mempunyai pretense yang dibuat-buat. Kejujuran menyebabkan
perilaku kita dapat diduga (predictable). Ini mendorong orang lain percaya
kepada kita.
2. Sikap
sportif
Sikap sportif
adalah sikap yang mengurangi sikap melindungi diri dalam komunikasi yang
terjadi dalam hubungan antar manusia. Orang bersikap defensive bila tidak
menerima, tidak jujur dan tidak empati. Sudah jelas dengan sikap defensive,
komunikasi interpersonal akan gagal karena orang defensive akan lebih banyak
melindungi diri dari ancaman yang ditanggapi dalam situasi komunikasi ketimbang
memahami pesan orang lain.
Sikap defensive
meliputi: evaluasi, kontrol, strategi, netralitas, superioritas dan
kepastian. Sedangkan iklim suportif meliputi: deskripsi, orientasi masalah,
spontanitas, empati, persaamaan dan profesionalisme.
Evaluasi dan
deskripsi. Evaluasi adalah penilaian terhadap orang lain, memuji atau mengecam.
Deskripsi adalah penyampaian perasaan atau persepsi tanpa melakukan penilaian.
Kontrol dan
orientasi masalah. Perilaku kontrol artinya berusaha mengubah orang
lain, mengendalikan, mengubah sikap, pendapat dan tindakannya. Orientasi
masalah adalah mengkomunikasikan keinginan untuk bekerjasama mencari pemecahan
masalah.
Strategi dan
spontanitas. Strategi adalah penggunaan tujuan atau manipulasi untuk
mempengaruhi orang lain. Spontanitas artinya sikap jujur.
Netralitas
dan Empati. Netralitas adalah sikap impersonal, memperlakukan orang lain
sebagai objek.Empati artinya memperlakukan orang lain sebagaimana
mestinya.
Superioritas dan
persamaan. Superioritas artinya seseorang lebih tinggi karena status,
kekuasaan, kemampuan, intelektual, kekayaan atau kecantikan. Persamaan adalah
sikap memperlakukan seseorang secara horisontal dan demokratis.
Kepastian dan
Profesionalisme. Individu yang memiliki kepastian bersifat dogmatis, egois, dan
melihat pendapatnya merupakan kebenaran yang mutlak. Profesionalisme adalah
kesediaan meninjau kembali pendapat orang lain.
3. Sikap
terbuka (open mindedness)
Sikap terbuka
amat besar pengaruhnya dalam menumbuhkan komunikasi interpersonal yang efektif.
Untuk memahami orang yang mempunyai sikap terbuka harus mengidentifikasi dahulu
orang yang mempunyai sikap tertutup. Lawan dari sikap terbuka adalah dogmatism.
Sehingga untuk memahami sikap terbuka, terlebih dahulu mengidentifikasi
karakteristik orang dogmatis.
Sikap Terbuka
|
Sikap Tertutup
|
1. Menilai
pesan secara objektif dengan menggunakan data-data dan keajegan logika.
|
Menilai pesan
berdasarkan motif pribadi
|
2. Membedakan
dengan mudah, melihat nuansa
|
Berfikir
simplisis, artinya berpikir hitam putih tanpa nuansa
|
3. Berorientasi
pada isi
|
Bersandar
lebih banyak pada sumber pesan daripada isi pesan
|
4. Mencari
informasi pada berbagai sumber
|
Mencari
informasi tentang kepercayaan orang lain dari sumbernya sendiri bukan dari sumber
kepercayaan orang lain
|
5. Lebih
bersifat provisional dan bersedia mengubah kepercayaan
|
Kaku mempertahankan dan memegang teguh system
kepercayaan
|
6. Mencari
pengertian pesan yang tidak sesuai dengan rangkaian kepercayaan
|
Menolak, mengabaikan,
mendistorsi dan menolak pesan yang tidak konsisten dengan system kepercayaan
|
Gambar 3.1
perbedaan sikap terbuka dengan sikap tertutup
Agar komukasi
interpersonal yang kita lakukan melahirkan hubungan interpersonal yang efektif,
dogmatis harus diganti dengan sikap terbuka. Bersama – sama dengan sikap saling
percaya dan sikap suportif, sikap terbuka mendorong timbulnya saling
pengertian, saling menghargai, dan yang paling penting saling mengembangkan
kualitas hubungan interpersonal.
F. LEMBAGA
SOSIAL
Lembaga
sosial (institusi sosial) pengertiannya ada dua, yang berbentuk material
dan non material. Pengertian institusi sosial yang berbentuk material adalah
lembaga yang berupa wadah bagi persatuan orang untuk mencapai tujuan
bersama. Misalnya: sekolah menengah atas negeri I, yang terdiri dari pengurus
sekolah, pengelola, guru, murid dan komite sekolah. Pengertian ini sama dengan
istilah asosiasi sosial.
Pengertian lain
yang berbentuk non-material adalah apa yang disebut sebagai pranata sosial,
yakni norma-norma dan nilai-nilai yang diberlakukan untuk mengatur hubungan
antar pengurus, pengelola, guru, murid dan komite sekolah. Jadi lembaga
sosial (institusi sosial) adalah himpunan dari norma-norma sosial yang
menjadi tulang punggung kehidupan masyarakat.
Istilah lembaga
sosial dalam kehidupan sehari-hari sulit dipahami karena membingungkan. Secara
implisit, lembaga sosial mempunyai fungsi sosial sebagai berikut:
a. Memberi
pedoman kepada anggota-anggota masyarakat, tentang bagaimana harus berbuat dan
bersikap dalam pergaulannya di masyarakat;
b. Menjaga
keutuhan masyarakat;
c. Memberikan
pegangan untuk pengendalian sosial (social control) terhadap prilaku anggota
masyarakat.
Agar supaya
hubungan antar manusia dalam suatu masyarakat terlaksana sebagaimana yang
diharapkan, maka diciptakanlah norma-norma sosial yang mempunyai kekuatan
mengikat yang berbeda-beda.
G. DINAMIKA
SOSIAL
Dinamika
sosial dapat didefinisikan sebagai konsep yang menggambarkan proses
kelompok yang selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri dengan
keadaan yang selalu berubah-ubah.
Dinamika sosial
mempunyai beberapa tujuan, antara lain:
a. Membangkitkan
kepekaan diri seorang anggota kelompok terhadap anggota kelompok lain, sehingga
dapat menimbulkan rasa saling menghargai.
b. Menimbulkan
rasa solidaritas anggota sehingga dapat saling menghormati dan saling
menghargai pendapat orang lain.
c. Menciptakan
komunikasi yang terbuka terhadap sesama anggota kelompok.
d. Menimbulkan
adanya i’tikad yang baik diantara sesama anggota kelompok.
Proses dinamika
sosial mulai dari individu sebagai pribadi yang masuk ke dalam kelompok dengan
latar belakang yang berbeda-beda, belum mengenal antar individu yang ada dalam
kelompok. Mereka membeku seperti es. Individu yang bersangkutan akan berusaha
untuk mengenal individu yang lain. Es yang membeku lama-kelamaan mulai mencair,
proses ini disebut sebagai “ice breaking”. Setelah saling mengenal, dimulailah
berbagai diskusi kelompok, yang kadang diskusi bisa sampai memanas, proses ini
disebut ”storming”. Storming akan membawa perubahan pada sikap dan perilaku
individu, pada proses ini individu mengalami ”forming”. Dalam setiap kelompok
harus ada aturan main yang disepakati bersama oleh semua anggota kelompok dan
pengatur perilaku semua anggota kelompok, proses ini disebut ”norming”.
Berdasarkan aturan inilah individu dan kelompok melakukan berbagai kegiatan,
proses ini disebut ”performing”. Secara singkat proses dinamika sosial dapat dilihat
pada gambar berikut:
Alasan
pentingnya dinamika sosial:
a. Individu
tidak mungkin hidup sendiri di dalam masyarakat.
b. Individu
tidak dapat bekerja sendiri dalam memenuhi kehidupannya.
c. Dalam
masyarakat yang besar, perlu adanya pembagian kerja agar pekerjaan dapat
terlaksana dengan baik.
d. Masyarakat
yang demokratis dapat berjalan baik apabila lembaga sosial dapat bekerja dengan
efektif.
H. KONSEP
DIRI
Definisi Konsep
Diri menurut Wiiliam D. Brooks adalah those physical, social, and
psychological perceptions of ourselves that we have derived from experiences
and our interaction with others.
Konsep diri merupakan faktor yang
sangat penting dan menentukan dalam komunikasi antar pribadi. Kunci
keberhasilan hidup adalah konsep diri positip. Konsep diri memainkan
peran yang sangat besar dalam menentukan keberhasilan hidup seseorang,
karena konsep diri dapat dianalogikan sebagai suatu operating sistem
yang menjalankan suatu komputer. Konsep diri dapat mempengaruhi
kemampuan berpikir seseorang. Konsep diri yang jelek akan
mengakibatkan rasa tidak percaya diri, tidak berani mencoba hal-hal baru, tidak
berani mencoba hal yang menantang, takut gagal, takut sukses, merasa diri
bodoh, rendah diri, merasa diri tidak berharga, merasa tidak layak untuk
sukses, pesimis, dan masih banyak perilaku inferior lainnya.
Sebaliknya orang
yang konsep dirinya baik akan selalu optimis, berani mencoba hal-hal baru,
berani sukses, berani gagal, percaya diri, antusias, merasa diri berharga,
berani menetapkan tujuan hidup, bersikap dan berpikir positip, dan dapat
menjadi seorang pemimpin yang handal.
Komunikan yang
berkonsep diri positip adalah Komunikan yang Tembus Pandang (transparent).
Dua macam konsep
diri adalah sebagai berikut :
Konsep diri negatif:
peka pada kritik; responsif sekali pada pujian; hiperkritis; cenderung merasa
tidak disenangi orang lain; bersikap pesimitis pada kompetensi.
Konsep diri positif:
yakin akan kemampuan mengatasi masalah; merasa setara dengan orang lain;
menerima pujian tanpa rasa malu; sadar akan keinginan dan perilaku tidak
selalu disetujui oleh orang lain; mampu memperbaiki diri.
Hal-hal yang
perlu dipahami tentang konsep diri adalah :
Dipelajari
melalui pengalaman dan interaksi individu dengan orang lain.
Berkembang
secara bertahap.
Ditandai dengan
kemampuan intelektual dan penguasaan lingkungan (positif).
Negatif ditandai
dengan hubungan individu dan sosial yang mal adaptif.
Merupakan aspek
kritikal yang mendasar dan pembentukan perilaku individu.
Hal-hal yang
penting dalam konsep diri adalah :
Pandangan
individu terhadap orang lain.
Suasana keluarga yang
harmonis.
Penerimaan keluarga
Komponen konsep
diri adalah :
Gambaran diri
adalah sikap individu terhadap tubuhnya, baik sadar maupun tidak sadar.
Meliputi : performance, potensi tubuh, persepsi dan perasaan tentang
ukuran dan bentuk tubuh.
Ideal diri
adalah persepsi individu tentang perilakunya yang disesuaikan dengan standar
pribadi yang terkait dengan cita-cita.
Harga diri
adalah penilaian individu terhadap hasil yang dicapai dengan cara menganalisis
seberapa jauhperilaku individu tersebut.
Peran diri
adalah pola perilaku sikap nilai dan aspirasi yang diharapkan
individu berdasarkan posisinya dimasyarakat.
Identitas diri
adalah kesadaran akan diri pribadi yang bersumber dari pengamatan dan penilaian
sebagai sintesis semua aspek konsep diri sebagai sesuatu yang utuh.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hubungan antar
manusia adalah kemampuan mengenali sifat, tingkah laku, pribadi seseorang.
Ruang lingkup hubungan antar manusia dalam arti luas adalah interaksi antar
seseorang dengan orang lain dalam suatu kehidupan untuk memperoleh kepuasan
hati.
Tujuan hubungan
antar manusia adalah agar tercapainya kehidupan yang harmonis yaitu masing-masing
orang saling bekerja sama dengan menyesuaikan diri terhadap satu dengan yang
lain.
Teknik untuk
menjalani hubungan antar manusia dengan :
1. Melakukan
kontak sodan menghargai setiap individu.
2. Melakukan
komunikasi.
ko ngga ada dalil alquran atau hadist penguat nya sih bahwa pernyataan di atas adalah sohih
BalasHapus